Isu Reshuffle Nongol Lagi, Bu Susi dan Bu Rini Disebut-sebut
Hal itu, lanjut Yandri, mungkin saja Susi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan tak diindahkan rekomendasinya yang melarang adanya reklamasi di Teluk Jakarta.
”Bu Susi itu kan melarang reklamasi. Namun nyatanya hal itu tetap berjalan di kepemimpinan Gubernur Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Ini jelas membuat Bu Susi merasa diremehkan oleh presiden. Dan jika memang Susi mundur, saya angkat jempol,” tukasnya.
Sementara, anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan berpandangan bahwa bongkar pasang komposisi menteri di kabinet pemerintah Jokowi-JK merupakan hak prerogatif presiden, asalkan tidak mengganggu kebijakan yang sudah ada dan berjalan.
”Bagus dong, rombak aja terus. Silakan saja kalau mau diubah, yang kita berharap ini kebijakan yang ada saat ini tetap berjalan,” kata Heri.
Lebih lanjut kata politisi Partai Gerindra ini, yang perlu diingat selanjutnya oleh pemerintahan Jokowi ini agar bekerja secara nyata, bukan hanya sekedar menjual kata-kata alias janji-janji manis kepada rakyat.
”Yang penting pemerintahan ini bekerja nyata bukan bekerja kata, itu saja intinya,” tandas Heri.
Dihubungi terpisah, pengamat ekonomi dan energi dari UGM Fahmy Radhi justru berharap adanya kembali reshuffle menteri di kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK, guna meluruskan kinerja pemerintah.
Sebab, dia melihat sepak terjang Menteri Rini Soemarno membahayakan bagi eksistensi BUMN. Oleh karena itu, Rini salah satu menteri yang dinilai pantas masuk dalam daftar reshuffle.