ITS Prediksi Jakarta Macet Total pada 2022
Dia mencontohkan, daerah Jabodetabek memiliki populasi 31 juta jiwa. Tercatat pada 2015 sejumlah 47,5 juta perjalanan yang melintas masuk dan keluar Jakarta setiap harinya.
Angka tersebut meliputi 18,5 juta sepeda motor, 5,9 juta mobil pribadi serta 512 ribu bis. Dampak kemacetan yang ditimbulkan dapat secara langsung dirasakan oleh siapapun yang setiap hari melintas di jalanan kota Jakarta.
Saat ini kecepatan rata-rata kendaraan di waktu sibuk adalah sepuluh km per jam dan terus mengalami penurunan setiap tahun.
"Kerugian ekonomi yang tercatat sebagai dampak dari kemacetan di Jakarta adalah senilai USD 1 milyar pada 2010 dan diperkirakan akan meningkat menjadi USD 6,5 milyar pada 2020 apabila kondisi ini tidak diperbaiki," kata itu.
Selain itu, Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total (grid lock) pada 2022, apabila tidak ada langkah-langkah yang komprehensif dalam menata ekosistem transportasi perkotaan.
Hal tersebut masih ditambah juga dengan angka resiko kecelakaan yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, serta dampak polusi yang ditimbulkan dari banyaknya kendaraan yang melintas di jalan raya.
"Berbagai upaya penanganan masalah-masalah transportasi memang telah dilakukan oleh beberapa pemangku kepentingan dan pelaku usaha, tetapi penanganan-penanganan tersebut pada umumnya masih bersifat adhoc dan sporadis sehingga masih belum dapat menjawab tantangan-tantangan secara menyeluruh," kata dia.
Sementara dalam berbagai forum transportasi global, disebutkan beberapa solusi untuk permasalahan transportasi perkotaan diantaranya adalah pengembangan transportasi publik terintegrasi yang nyaman dan mudah diakses oleh masyarakat secara lebih luas serta pemanfaatan teknologi untuk menunjang sarana dan prasarana pengelolaan operasional transportasi.