Itu Rumah Nurdin Abdullah, Ada Cerita dari Deng Sadi
“Dia (Prof Nurdin) dan keluarganya pindah ke sini sejak tahun 83,” kata Deng Sadi.
Selain itu, Deng Sadi mengatakan Prof Nurdin adalah salah seorang yang tidak memandang status sosial seseorang. Mulai dari kalangan menengah ke bawah maupun orang-orang yang memiliki stratifikasi sosial atas, sama saja.
“Kalau dia lewat, selalu itu dia sapa saya, baek-baekji Daeng,” ujar Deng Sadi mengikuti ucapan Prof Nurdin.
“Biasa juga kalau pagi-pagi keliling kompleks jalan kaki, pasti menyapa. Kalau ada uang dia bawa pasti dikasih, katanya untuk pembeli beras atau kebutuhan lain di rumah,” kenang pria paruh baya itu.
Dengan adanya kasus hukum yang menjeratnya saat ini, Deng Sadi mengaku masih belum percaya kalau Prof Nurdin sepenuhnya melakukan tindakan yang tidak terpuji itu.
Ia pun memberi doa dan dukungan agar sosok yang dikenal sederhana itu bisa kuat menjalani segala cobaan itu.
“Tidak ku percaya (terlibat), baik sekali itu (Prof Nurdin). Saya doakan semoga tetap sehat dan baik-baik. Saya masih tidak percaya," katanya. (mg4/fajar)