Ivan Lanin, dari Otak Kiri ke Otak Kanan demi Bahasa Negeri
jpnn.com - Ivan Lanin dikenal sebagai pegiat bahasa yang aktif di medsos. Tanpa pendidikan formal di bidang kebahasaan, dia mendirikan Narabahasa yang kini memiliki belasan ribu murid.
Dea Hardianingsih, Jakarta
BAGI kebanyakan orang, 'pindah jalur' profesi bukan hal mudah, apalagi kalau alih bidang pekerjaan itu melibatkan pilihan yang ekstrem.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Ivan Lanin. Dia bisa pindah jalur secara ekstrem relatif dengan mulus.
Dengan pindah jalur pada 2006, Ivan justru lebih eksis. Saat ini, pria berdarah Minang itu tercatat sebagai salah satu pakar yang paling menonjol dalam tata bahasa Indonesia.
"Awalnya, saya tidak terlalu peduli mengenai masalah kualitas bahasa yang saya pakai," kata Ivan seusai mengisi sesi 'Bengkel Bahasa' dalam Rakernas JPNN Grup, Sabtu (11/12).
Akunnya di Twitter diikuti oleh hampir 900 ribu warganet. Ivan kerap membagikan pengetahuannya tentang bahasa Indonesia kepada pengikutnya.
Ditemui JPNN.com seusai mengisi sesi 'Bengkel Bahasa' dalam Rakernas JPNN Grup, Sabtu (11/12), Ivan menuturkan awalnya dia bekerja sebagai konstultan teknik.
Pekerjaan tersebut mengharuskan Ivan lebih banyak berpikir menggunakan otak kiri.
Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengaku memiliki banyak klien dari mancanegara yang mengharuskannya sering menulis dan berbicara dengan bahasa asing.