Iwa K Garap Klip Pertama Comeback
jpnn.com - Terakhir merilis album pada 2002, rapper Iwa Kusuma alias Iwa K. tengah menyiapkan diri untuk come back. Tidak mau terlihat biasa saja, pria yang setia dengan tampilan kepala plontos itu ingin menunjukkan sisi lain dirinya di klip video pertama yang dibuat sebagai pertanda kembalinya Iwa K.
Akhir-akhir ini Iwa sedang sibuk menyiapkan mini album solo yang dirilis resmi pada 11 Januari mendatang. Klip video lagu jagoannya, Living in the Fast Line, tengah digarap untuk di-launching bersamaan dengan keluarnya mini album tersebut. Syuting dilakukan kemarin (28/12) di sebuah studio di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Menurut produser klip, Yudis Dwikorana, klip itu memiliki dua konsep. Satu di green screen dan satunya white screen. ”Yang white screen bertema glamor. Iwa tampil dengan jas dan kemeja rapi putih ditemani dancer dan model. Dia kan belum pernah tuh pakai kayak gitu. Maka, ini untuk menunjukkan sisi lain dari seorang Iwa,” ujar Yudis.
Dalam klip tersebut, Iwa menggandeng beberapa pemain basket Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia. Yaitu, Daniel Wenas (Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta), Wijaya Saputra (CLS Knights Surabaya), Diftha Pratama (Garuda Kukar Bandung), dan Faisal J. Achmad (Satria Muda Britama Jakarta).
Juga ada Fandi Andika Ramadhani (Aspac Jakarta), Rizky Effendi (Aspac Jakarta), serta Max Yanto (NSH GMC Jakarta). Selain itu, diajak serta legenda basket Indonesia Romy ’’Gepeng’’ Chandra dan Ali Budimansyah serta pemilik klub Aspac Irawan ”Kim Hong” Haryono.
Untuk mempercantik video, Iwa didampingi penyanyi Andini dan Putri Indonesia 2011 yang juga pebasket, Maria Selena. Tidak ketinggalan, suasana makin heboh dengan tingkah konyol duo kocak dari tim basket selebriti Happy Ballers, Augie Fantinus dan Udjo Project Pop.
Iwa mengaku sangat bahagia bisa syuting bersama teman-teman lamanya. Menurut mantan suami Selfie KDI itu, syuting klip tersebut seperti ajang reuni dan kumpul keluarga yang sudah lama tidak bertemu.
”Kangen banget perform dengan nuansa basket dan alhamdulillah ketemu pihak NBL dan nge-support. Saya nggak nyangka. Benar-benar yang terkumpul teman-teman basket lama. Lagu ini itu seperti nyeritain kehidupan saya dari awal sampai sekarang. Dulu harus tenggelam, muncul, tenggelam, dan muncul lagi,” cerita pria kelahiran Bandung, 25 Oktober 1970, itu.