Jadi Ajang Buka-bukaan Tokoh Nasional
Kamis, 25 November 2010 – 00:20 WIB
”Awalnya, warna map pimpinan DPR itu masing-masing berbeda, sesuai warna asal partainya. Kemudian saya rubah agar menjadi warna putih semua. Kami sepakat untuk mengesampingkan perbedaan partai. Tapi di tengah jalan Tapi ditengah jalan mencuat kasus Century. Komitmen itu hanya terjadi di atas kertas, tapi tidak sesuai dengan prakteknya,” kenang Marzuki.
Dia menjelaskan, masa setahun kepemimpinannya dia gunakan untuk mereformasi Sekretariat Jenderal DPR. Inilah yang menjadi prioritas utama. Sebab kekuasaan DPR yang besar di bidang legeslasi dan budgeting akan berbahaya jika tidak didukung infrastruktur yang memadai.
Dia menjelaskan, sekarang ini hanya ada Sekretariat Jenderal DPR yang dipimpin oleh eselon satu. Nantinya akan dibentuk pula Badan Fungsional Keahlian DPR yang juga dipimpin oleh eselon satu. Tugasnya membantu DPR melaksanakan fungsinya di bidang legeslasi dan budgeting.