Jadi Korban Badai Topan, Warga Darwin Ini Alami Trauma 40 Tahun
Trauma dan stres, itulah yang dialami Stephanie Brown setelah badai 'Topan Tracy' menerjang kota tempat tinggalnya, dan kemudian merenggut nyawa sang adik. Ia dan keluarga mengalami kesedihan berlarut-larut dan akhirnya pulih 40 tahun kemudian, setelah mengikuti program konseling.
Ketika atap rumah tertiup angin, hujan membasahi kamar tidur dan adik perempuan Stephanie Brown yang kala itu berusia 8 tahun. ia menempel di punggung ibunya selama berjam-jam dalam gelap, dan tertindih di bawah kasur basah.
Sebelum mengikuti konseling modern atau pengenalan gangguan stres pasca trauma, selama bertahun-tahun, keluarga Stephanie tak pernah berbicara banyak tentang malam nahas ketika Topan Tracy menyerang.
"Selama bertahun-tahun, saya mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol untuk membantu mengatasi hal ini. Kini, saya tak melakukannya lagi. Tapi kondisi itu merupakan bagian besar dalam hidup saya, yang bertahan untuk waktu yang lama," cerita Stephanie.
Ayahnya menyalahkan dirinya sendiri atas kematian putrinya, tetapi tak pernah membicarakan kesedihannya itu.
"Natal bukanlah waktu yang baik bagi kami. Sejak bencana topan itu, saya menghindari Natal bila memungkinkan,” kenang Stephanie.
Ia mengatakan, setelah anak ketiganya lahir, 29 tahun yang lalu, ia mengalami depresi pasca melahirkan dan kemudian, akhirnya, "Mulai mengatasi sejumlah masalah yang saya lalui, yang saya lihat, dan yang saya tak ingin lihat lagi".