Jadi Masalah, Faksi Anas di PD Mestinya Dibersihkan
jpnn.com - JAKARTA - Fungsionaris DPD Partai Demokrat (PD) Yogyakarta, Seno Pratomo mengatakan pesan singkat (SMS) yang diduga berasal dari Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke sejumlah petinggi PD mewakili suasana kebatinan kader Demokrat yang ada di seluruh Indonesia.
"Partai yang telah ditata, dirintis dan dibanggakan itu dalam waktu sekejap harus luluh lantak karena erosi dukungan. Kerja panjang para kader sebagai para pelaku lapangan di daerah harus miris dengan situasi kekinian dari PD yang telah mengantarkan SBY dua kali jadi Presiden," kata Seno Pratomo dalam keterangan persnya, Jumat (25/10).
Kondisi internal partai yang mengalami erosi dukungan ini lanjutnya, harusnya dimintai pertanggungjawaban dari penumpang PD yang naik di tengah jalan.
"Harusnya Anas Urbaningrum dan barisannya malu naik kendaraan Demokrat. Faktanya justru jadi sumber persoalan yang melahirkan faksi-faksi Anas yang ada di Demokrat," ujar anggota DPRD Yogyakarta itu.
Harusnya, pasca-mundurnya Anas dari PD dilakukan tindakan tegas membersihkan faksinya Anas yang masih ada agar partai lebih solid dalam menghadapi kompetisi 2014 nanti, imbuhnya.
Dijelaskannya, Anas waktu menjadi bagian dari PD, naik di tengah jalan dengan posisi yang sangat strategis. "Padahal Anas bukan pioner PD dan harus keluar dari PD karena sudah jadi tersangka penerima suap oleh KPK," tegasnya.
Dengan akan berlangsungnya proses peradilan Tipikor yang akan dia hadapi, Seno Pratomo meminta Anas fokus mengahadapi masalah hukumnya. "Janagn malah asik membangun opini bahwa dia adalah objek penzaliman kekuasaan. Kalau itu yang terus dielu-elukan Anas, itu sudah basi,” ujar Seno Pratomo. (fas/jpnn)