Jadi Pembicara Kunci di Seminar Nasional Ponpes Nurul Iman, HNW Bahas Politik Identitas
jpnn.com, PARUNG - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan sudah semestinya pondok pesantren berperan dalam mencerahkan demokrasi.
Dia menilai keterlibatan pondok pesantren dalam urusan politik akan membawa demokrasi bangsa Indonesia menjadi lebih beridentitas yang bermanfaat dan bermartabat melalui visi dan misi pesantren yang menghadirkan Islam rahmatan lil alamin.
Hal ini disampaikan HNW saat menjadi pembicara kunci (keynote speech) seminar nasional yang mengangkat tema politik identitas dan partai politik yang berlangsung di Masjid Thoha, Komplek Yayasan Al Ashriyyah Pondok Pesantren Nurul Iman Islamic Boarding School, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/11).
Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) 1978 itu menekankan hal yang demikian sebab dalam ajaran agama Islam, yang dipelajari di pesantren-pesantren, mengurusi rakyat atau masalah publik, termasuk kategori masalah yang sangat dipentingkan.
Dicontohkan dalam kitab karya Imam Al Mawardi, dikatakan sesuatu hal yang mengurusi masalah rakyat adalah bagian dari urusan agama di mana hal demikian sangat dipentingkan.
Dia juga menyampaikan bahwa Rasulullah pernah mengatakan kalau ada tiga orang yang hendak melakukan perjalanan maka satu di antara tiga orang itu harus dijadikan pemimpin.
“Bepergian saja harus ada pemimpin apalagi dalam perjalanan mengurus bangsa dan negara yang melibatkan ratusan juta warga dan memiliki tujuan jangka panjang," kata HNW dalam keterangannya, Rabu (8/11).
Dia menyebutkan bangsa ini memiliki 270 juta penduduk.
Penduduk sebanyak itu pastinya membutuhkan seorang pemimpin.
Dalam soal memilih pemimpin, pesantren mengajarkan haznah ilmu dan praktek yang baik benar dan panjang.
HNW pun mengingatkan agar masyarakat pesantren mengamalkan ilmu yang dipelajari di pesantren untuk berkontribusi mencerdaskan masyarakat sehingga mereka berpartisipasi menyukseskan kegiatan berdemokrasi yang bisa membangun negeri.