Jadi Perusahaan Penyeberangan Terbesar, ASDP Siap Jaga Ketahanan Nasional
“Semangat ketahanan ekonomi maritim nasional senantiasa kita usung agar masyarakat bisa memperoleh layanan prima dari ASDP. Kami sebagai BUMN ingin terus memastikan negara hadir sebagai pelayan utama penyeberangan di seluruh penjuru Tanah Air,” katanya.
Sesuai data perusahaan, sebanyak 70% layanan penyeberangan adalah rute perintis yang memperkuat layanan konektivitas hingga wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Adapun 30% rute sisanya merupakan komersial yang menopang lintasan perintis agar tetap berjalan dengan baik.
Sekali lagi, Shelvy menegaskan, ASDP tetap berkomitmen menghadirkan layanan penyeberangan prima demi memastikan terpenuhinya kepentingan umum melalui angkutan ferry. “Kami terus meningkatkan pelayanan dengan menambah kapal agar ASDP selalu mampu menjadi yang terdepan dalam melayani masyarakat,” kata Shelvy.
Kinerja semester I/2024, ASDP mencatatkan pencapaian signifikan dengan melayani 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan, berkat implementasi digitalisasi di 37 pelabuhan seluruh Indonesia yang mempermudah akses dan transaksi layanan penyeberangan.
Digitalisasi berdampak positif pada efisiensi bisnis ASDP.
Dengan meningkatnya produksi pengguna jasa, ASDP mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,560 triliun pada semester I-2024, meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba yang dibukukan juga mencapai Rp 356 miliar, menunjukkan efektivitas dari berbagai inovasi digital yang diterapkan.
“Sejak 2014, ASDP sudah merencanakan penambahan kapal sesuai dengan perkiraan lonjakan jumlah penumpang dan barang. Rencana ini tertuang dalam RJPP yang juga sudah disetujui oleh Kementerian BUMN, menjadikan kami terus mampu melayani masyarakat dengan layanan terbaik," tuturnya.
Sesuai dengan data laporan keuangan 10 tahun terakhir, pendapatan dan laba bersih mengalami lonjakan lebih dari dua kali.