Jadi Produsen Petrokimia Terbesar, Chandra Asri Siapkan Rencana Besar hingga 2030
jpnn.com, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri Group) menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
Perusahaan itu mengoperasikan pabrik Naphtha Cracker, Styrene Monomer, Butadiene, MTBE dan Butene-1 satu-satunya di Indonesia, didukung oleh aset infrastruktur inti yang mencakup fasilitas energi, pengolahan air, jetty & tank.
"Saat ini, Chandra Asri merupakan pemimpin pasar di sektor petrokimia di Indonesia dengan berbagai proyek ekspansi yang telah dilakukan di antaranya pembangunan Pabrik Butadiene, Syntetic Rubber, New Polyethylene, MTBE dan Butene-1," kata Edi Riva’i selaku Legal, External Affairs and Circular Economy Director dalam ASEAN Business Advisory Council-Private Event Session with Chandra Asri di Hotel Sultan, Senin (4/9).
Selain itu, terdapat juga beberapa proyek yang saat ini dalam pipeline di antaranya Pabrik Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride.
Edi menyampaikan Chandra Asri sebagai Mitra Pertumbuhan (Growth Partner) berusaha mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan aktif mengarahkan bisnisnya dalam adaptasi terhadap perkembangan bisnis global yang selalu berubah.
Sesuai dengan prioritas di tahun 2023 untuk memperluas bisnis petrokimia, Chandra Asri melalui PT Chandra Asri Alkali (“CAA”) membangun Pabrik CA-EDC berskala dunia dengan harapan dapat menunjang percepatan pertumbuhan Industri Hilir Nasional.
Lalu, mendukung ambisi Indonesia sebagai salah satu penghasil nikel terbesar di dunia, sekaligus memosisikan diri dalam rantai nilai kendaraan listrik global.
"Chandra Asri memiliki rencana pertumbuhan dengan 3 pilar Big, Long and Diversify hingga tahun 2030, yang mana terdapat beberapa proyek yang termasuk di dalamnya," ucap Edi.