Jadi Produsen Petrokimia Terbesar, Chandra Asri Siapkan Rencana Besar hingga 2030
Beberapa proyek itu di antaranya proyek ekspansi pembangunan pabrik petrokimia terintegrasi ke-2 (BIG), hilirisasi produk petrokimia EDC dan kimia anorganik CA (LONG). Juga pengembangan bisnis ke sektor infrastruktur melalui akuisisi KDL dan KTI (Diversify).
Pada kesempatan sama, ESG and Sustainability Director Phuping Taweesarp mengungkapkan Chandra Asri senantiasa berkomitmen menjalankan bisnis dengan menekankan pada prinsip keberlanjutan dan aspek-aspek ESG yang mendorong mereka mengembangkan program sosial dan lingkungan.
Chandra Asri sebagai mitra pertumbuhan (growth partner) senantiasa berkomitmen menjalankan bisnis dengan sejalan dengan prinsip Circular Economy dan ESG dengan pilar R.E.S.P.O.N.S.I.B.L.E.
Salah satu hal yang menjadi fokus perusahaan ialah mengatasi permasalahan sampah plastik dengan memberikan nilai tambah (added value) pada produk dan memberi manfaat bagi masyarakat yang terlibat.
Sebagai indikator pencapaian, Chandra Asri menggunakan sejumlah peringkat ESG dan parameter pengakuan di dalam negeri. Di internasional, Morningstar Sustainalytics telah memberikan Chandra Asri peringkat risiko ESG rendah dalam satu persen teratas industri kimia komoditas, dan menetapkan sebagai Top-Rated Industry Performer.
Chandra Asri juga menerima peringkat BBB dari MSCI ESG Rating pada posisi kuartil pertama dalam industri. Di dalam negeri, menerima penghargaan PROPER hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk tahun ke-2 berturut-turut.
Bursa saham Indonesia juga telah memasukkan saham Chandra Asri dalam Indeks ESG Leader, 30 teratas performa ESG dari anggota IDX.
"Itu bukti kerja keras tim kami yang telah fokus dan berdedikasi untuk menjalin ESG ke dalam strategi kami sehari-hari, jangka menengah, dan jangka panjang. Ini jelas menunjukkan bahwa Chandra Asri berada di jalur yang benar dalam perjalanan perbaikan berkelanjutan kami untuk keunggulan operasional kelas dunia," tutur Phuping Taweesarp. (esy/jpnn)