Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jadikan Matematika dan Pemrograman Asupan Harian

Sabtu, 07 Juni 2014 – 06:59 WIB
Jadikan Matematika dan Pemrograman Asupan Harian - JPNN.COM
Nicholas Patrick, Peraih Medali Emas OSN 2014. Foto: Septinda Ayu Pramitasari/ Jawa Pos

Untuk mengasah otaknya, Patrick tidak cukup puas belajar di sekolah. Dia sering memanfaatkan teknologi internet. Bukan hanya matematika, pemrograman juga dia pelajari melalui website tertentu. ’’Di internet, kita juga bisa banyak belajar,’’ tambahnya.

Hal tersebut juga dibuktikan Patrick dengan keaktifannya membuat inovasi dalam bentuk program software. Terbaru, dia menciptakan karya sains di bidang teknologi. Yaitu, Happy Plant, alat sensor plus program untuk memperlihatkan ekspresi tanaman. Misalnya, senang, sedih, kedinginan, kepanasan, ataupun kehausan.

Dengan begitu, kegiatan memelihara tanaman menjadi menyenangkan. Seluruh ekspresi tanaman tersebut bisa ditampilkan dengan program komputer yang dibuat dengan dibantu sensor elektronik yang diletakkan di dekat tanaman.

Rencananya, alat sensor dan program itu dilombakan dalam ajang Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2014.

Ide pembuatan program tersebut didapat saat Samuel (sang kakak) membuat sensor plant protector project dengan ardunio. Dari situlah, Patrick ingin membuat dengan versinya sendiri dengan menambahkan tampilan ekspresi bunga atau tanaman agar lebih kelihatan hidup dan lucu.

Alat sensor yang digunakan adalah scratch sensor board yang memiliki empat resistance input.

Karya sains tersebut sekaligus dapat mempelajari semua tentang tanaman. Yaitu, kebutuhan air (H2O), O2, CO2, cahaya yang cukup serta suhu yang sesuai, fotosintesis, dan bagaimana tanaman bisa tumbuh dengan sehat.

Keahliannya di bidang matematika dan pemrograman membuat Patrick berkeinginan untuk terus mengasahnya. Rasa penasaran itu, tampaknya, tidak cukup didapat di Indonesia. Di usia yang masih sangat belia, Patrick sudah berkeinginan sekolah ke luar negeri. ’’Mungkin kuliah nanti, saya ingin ke Singapura,’’ ungkapnya. (Septinda Ayu Pramitasari/c17/ib)

PERASAAN itu membuncah saat kali pertama bertemu Nicholas Patrick di sekolahnya, SD Kristen Cita Hati, Selasa (3/6). Itu bukan berarti bocah 11 tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News