Jadwal Debat Capres Edisi Terakhir Belum Ditetapkan
Bima menambahkan, seluruh tema yang disepakati merupakan topik-topik krusial yang terkait langsung dengan berjalannya sebuah negara. Tentu saja juga berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
’’Tapi, tadi sepakat kelihatannya persoalan ekonomi menjadi sesuatu yang sama-sama kita tempatkan jadi topik yang penting,’’ tambahnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Priyo Budi Santoso juga mengapresiasi sistem partisipatif dalam menyiapkan debat. Yang jelas, ada sejumlah perbedaan dengan debat pada Pemilu 2014. Terutama soal pendukung paslon yang diizinkan berada di dalam ruang debat.
Pada 2014, ada sekitar 200 orang yang memenuhi ruang debat sehingga menjadi riuh. ’’Tadi disarankan separonya saja. Cukup 100 orang paling top dari kedua pasangan,’’ lanjutnya. Termasuk di dalamnya tim pakar masing-masing paslon. Harapannya, audiens bisa benar-benar fokus menikmati sesi debat para kandidat dan tidak terganggu oleh kehadiran pendukung.
Selain itu, tambah Sekjen Partai Berkarya tersebut, pihaknya mengusulkan debat tidak dibuat seperti model cerdas cermat. Sebab, yang disandingkan kali ini adalah calon-calon pemimpin negara. Juga jangan sampai ada upaya saling menjatuhkan antarkandidat. Usulan itu bisa diterima dengan baik oleh TKN Jokowi-Ma’ruf. (byu/c6/fat)