Jaga Harga Gabah, Kementan Lakukan Sejumlah Langkah Antisipatif
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan langkah cepat untuk mengatasi terjadinya penurunan harga gabah di tingkat petani saat panen raya 2021.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan upaya antisipasi dilakukan jika kemungkinan terjadinya kontraksi harga yang lebih dalam.
Menurut dia, Kementan terus menjalin koordinasi dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk meningkatkan penyerapan gabah petani. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan BUMN Pangan seperti RNI dan Pertani.
"Kami ingin semua pihak yang terkait ini terus melakukan penyerapan gabah, menyelamatkan harga di tingkat petani, sekaligus melakukan penjajakan ekspor beras ke negara tetangga, seperti Brunei, Timor Leste, dan Papua Nugini," ujar Kuntoro di Jakarta, Kamis (1/4).
Menukil data Badan Pusat Statistik (BPS) Kuntoro menjelaskan, terjadi penurunan harga gabah pada musim panen raya 2021.
Hal ini, menurut BPS terjadi meski adanya kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2021.
Penurunan ini menyebabkan NTP tanaman pangan Maret 2021 tertekan.
BPS melaporkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 7,85 persen dan harga GKP di penggilingan turun 7,86 persen dibanding bulan sebelumnya.