Jaga Ketahanan Energi & Dukung Stabilitas Perekonomian, Pertamina Dinilai Bijak Mengambil Keputusan
“Ujungnya, kalau harga barang kelompok barang pokok naik, yang terjadi adalah inflasi,” kata dia.
Bahkan, selain kenaikan harga barang di dalam negeri, kenaikan harga barang di luar negeri juga membuat semakin berat.
Kondisi demikian, menurut Ryan, disebut sebagai imported inflation. Yakni, kenaikan harga akibat tingginya harga barang dari luar negeri.
“Sehingga kita akan terkena double inflation factor, dimana causa prima -nya adalah risiko geopolitik yang meningkat,” sebut Ryan.
Dan jika itu terjadi, lanjut Ryan, tentu sangat memberatkan masyarakat.
“Makanya, Pertamina sebagai BUMN di tengah situasi yang sedang hangat secara geopolitik, tentu dari sisi timing, pilihan terbaik adalah tidak menyesuaikan harga BBM dahulu sambil terus menjaga ketahanan energi,” lanjutnya.
Sebagaimana disampaikan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati Pertamina akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pengendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional.(chi/jpnn)