Jaga Stabilitas Cabai-Bawang Merah, NFA Dorong Fasilitasi Rantai Dingin di Sentra Produksi
Daerah-daerah sentra produksi cabai dan bawang merah menjadi prioritas utama pelaksanaan program.
Program ini, lanjut Arief, turut melibatkan BUMN di bidang pangan, yang selanjutnya akan bertindak sebagai offtaker cabai dan bawang merah hasil panen petani.
“Program ini melibatkan BUMN di Bidang pangan yang bertindak sebagai penyerap dan distributor hasil panen. BUMN akan menyiapkan gudang dingin dan coldroom, di mana dalam prosesnya dibantu oleh Kemenkeu melalui skema pinjaman keuangan dengan bunga rendah. Coldroom yang disiapkan menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti panel surya atau hybride untuk menekan biaya electricity,” terangnya.
Arief mengatakan iklim ketidakpastian untuk komoditas cabai dan bawang merah ini harus segera diurai. Karena apabila terus berulang akan berdampak buruk bagi keberlangsungan aktivitas pertanian cabai dan bawang merah.
Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak baik, pemerintah pusat maupun daerah, BUMN, pelaku usaha swasta, asosiasi, serta para petani memperkuat kolaborasi dalam program fasilitasi teknologi ini.
“Penguatan komoditas cabai dan bawang merah ini sejalan dengan arahan Presiden RI dalam Rapat Terbatas (Ratas), agar produktivitas cabai dan bawang merah terus ditingkatkan, serta dipastikan penyerapan dan distribusinya agar harga bisa stabil sehingga berkontribusi menekan angka inflasi,” paparnya.
Selain melalui program fasilitasi teknologi, pihaknya juga telah melakukan langkah stabilisasi melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) cabai dan bawang dari daerah surplus ke daerah defisit.
Sampai dengan 18 September 2022, NFA telah memfasilitasi pendistribusian 79,3 ribu kg cabai dari Sulawesi Selatan ke pulau Jawa dan 36,7 ribu kg bawang merah dari Bima ke Palembang, Temanggung, dan Bangka.