Jago Fisika yang Punya Cita-Cita Jadi Manajer
Hal itu juga diamini Irfa Rochinah, salah seorang guru fisika di SMAN 6. Dia menuturkan bahwa muridnya tersebut senang dikoreksi. Selain itu, Irfa sering mengamati catatan yang ditulis para muridnya. Menurut dia, Ika tergolong rajin mencatat.
Mata pelajaran fisika memang jadi andalan bagi Ika. Terakhir, saat ulangan tengah semester, dia mendapat nilai sempurna alias 100 untuk fisika. Musafik, juga seorang guru fisika, bahkan sempat bercanda dengan muridnya tersebut.
”Sempat saya goda waktu itu. Kamu nyontek ya, biasanya cuma 85–90, sekarang kokdapat 100. Anaknya terus ketawa,” kenangnya.
Para guru seakan tidak percaya Ika telah tiada. Beberapa guru mendengar cerita dari kawan-kawan sekelas almarhumah. Ika juga seperti meninggalkan isyarat akan pergi untuk selama-lamanya.
”Anak-anak itu cerita, Ika minta maaf ke semua yang dikenalnya. Bahkan, di tempat bimbel (bimbingan belajar, Red)-nya dia juga berpamitan kalau dia gak akan masuk les untuk waktu yang lama,” cerita Sri Utami, guru matematika Ika saat kelas X dan XI.
Kini jago fisika yang bercita-cita menjadi manajer itu telah pergi dari dunia untuk selama-lamanya. Keluarga dan kerabat terlihat tegar melepaskan kepergiannya. Kenangan canda tawa dan duka bersama almarhumah menjadi rangkuman memori manis yang disimpan orang-orang yang pernah mengenalnya.
SMAN 6 juga turut melepas kepergian Ika. Sekolah yang dikenal dengan pohon beringin besar di pelatarannya itu kehilangan salah seorang anak didik terbaiknya. Kemarin pagi juga diadakan doa bersama di setiap kelas untuk dara manis yang supersupel tersebut. (*/c6/dos)