Jajaki Tawaran Bank Dunia Dana Pinjaman Rp 3,7 T untuk Madrasah
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama menjajaki tawaran Bank Dunia berupa dana pinjaman lunak sebesar USD 250 juta atau setara Rp 3,7 triliun rupiah untuk reformasi Madrasah.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, di Indonesia ada sekitar 48 ribu madrasah. Sebagian kecil di antaranya adalah berstatus negeri. Sementara sisanya adalah swasta.
Pinjaman lunak tersebut saat ini tengah di finalisasi dengan Kementerian Keuangan, Bappenas, Kemenag dan beberapa instansi terkait.
Lukman mengatakan, selama ini madrasah sulit sekali berkembang. Bantuan yang diberikan dari APBN hanya terbatas pada perbaikan fasilitas fisik. “Masih dibahas dan belum final, kalau disetujui mungkin baru masuk tahun 2020,” kata Menag di DPR (24/6)
Menag mengatakan, untuk memenuhi sarana fisik saja, bantuan APBN tidak pernah cukup. Apalagi soal kualitas guru, sistem rekrutmen siswa dan standar siswa. Madarasah juga menurutnya notabene belum terlalu mendapat sentuhan teknologi informasi. Padahal hal tersebut sangat penting di era digital saat ini.
BACA JUGA: Terungkap Alasan Pemerintah Ogah Angkat Honorer K2 Tua jadi PNS
Sementara untuk tenaga pendidik, selama ini hanya terpaku pada persoalan kesejahteraan guru madrasah. Tidak pernah pada peningkatan kompetensi mereka melalui pelatihan-pelatihan.
“Jangankan bicara itu. Untuk punya bangunan fisik madrasah yang tidak reot dan meja kursi yang tidak keropos saja belum semua. Khususnya madrasah swasta,” katanya.