Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jalaludin Ditemukan Meninggal Dunia, Bukan Karena Corona, Tetapi Ini Penyebabnya

Kamis, 21 Mei 2020 – 00:53 WIB
Jalaludin Ditemukan Meninggal Dunia, Bukan Karena Corona, Tetapi Ini Penyebabnya - JPNN.COM
Ilustrasi mayat. Foto: JPNN.com

jpnn.com, REJANG LEBONG - Seorang warga Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Dheny Budhiono melalui Kapolsek Sindang Kelingi Iptu Joko Triyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/5), menyebutkan jika tanah longsor ini terjadi pada hari itu sekitar pukul 03.00 WIB di perkebunan yang berada di seberang Sungai Air Apo Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi.

"Kejadiannya pada Rabu pagi sekitar pukul 03.00 WIB, korbannya bernama Jalaludin bin Sapri berumur 51 tahun, warga Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi," ujar dia.

Lokasi kebun milik korban itu sendiri, tambah dia, berjarak cukup jauh dari Desa Cahaya Negeri dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 3 jam, akibat korban hilang tertimbun longsor baru diketahui pada pukul 11.00 WIB, dan baru ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB dalam kondisi telah meninggal dunia.

"Jenazah korban sore tadi sudah disemayamkan di rumah duka di Desa Cahaya Negeri dan rencananya besok pagi akan dimakamkan," tambah dia.

Sementara itu, Camat Sindang Kelingi Firdaus mengatakan, jika hujan deras yang terjadi di wilayah itu selain menyebabkan tanah longsor juga banjir akibat tidak berfungsinya saluran drainase di sepanjang Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, mulai dari Desa Pelalo hingga Desa Cahaya Negeri.

"Untuk warga yang meninggal dunia sore tadi sekitar pukul 17.30 WIB berhasil dievakuasi, korban ini meninggal dunia setelah pondoknya tempat tinggalnya di kebun tertimbun longsor," kata dia.

Sedangkan Kalak BPBD Rejang Lebong, M Budianto membenarkan kejadian banjir dan tanah longsor di wilayah itu yang menyebabkan satu orang meninggal dunia serta ratusan ton ikan milik petani di Desa Belumai I dan Belumai II, Kecamatan Padang Ulak Tanding yang hanyut terbawa banjir bandang bersamaan dengan kejadian di beberapa titik lainnya.

Jalaludin bin Sapri ditemukan meninggal dunia di areal perkebunan miliknya yang jauh dari permukiman warga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News