Jalan Kaki Terlalu Lambat Sebabkan Penuaan Dini?
Selain itu, peneliti juga mengevaluasi fungsi fisik peserta dengan meminta mereka untuk melapor dalam survei, dan menyelesaikan serangkaian tugas fisik yang menguji kekuatan cengkeraman, keseimbangan, serta koordinasi mata maupun tangan.
Untuk menilai laju penuaan, peneliti mengamati beragam biomarker, termasuk indeks massa tubuh (IMT), rasio pinggang-pinggul, tekanan darah dan kebugaran kardiorespirasi?kemampuan tubuh melakukan aktivitas fisik intens secara berkelanjutan. Peneliti juga memperhatikan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol baik (HDL), kreatinin, darah tingkat urea, tingkat protein C-reaktif, jumlah sel darah putih, dan kesehatan gusi maupun gigi para peserta.
Lebih lanjut, peneliti pun melakukan evaluasi pada kesehatan otak dengan menggunakan pemindaian MRI (magnetic resonance imaging). Uniknya, peneliti juga melibatkan suatu hal untuk menilai usia para peserta menggunakan foto standar wajah pada usia 45.
Setelah seluruh rangkaian penelitian dilakukan, peneliti mengungkapkan bahwa pejalan kaki yang lambat?pada usia 45 tahun?memiliki volume otak yang lebih kecil, lebih banyak penipisan kortikal, area kortikal yang lebih kecil, dan lebih banyak lesi materi putih.
Dengan kata lain, otak orang-orang yang sering berjalan kaki dengan kecepatan lambat memiliki usia lebih tua dari yang sebenarnya. Bahkan secara keseluruhan, kesehatan kardiorespirasi, kesehatan kekebalan tubuh, kesehatan gusi dan gigi dari peserta yang berjalan dengan kecepatan lambat juga lebih buruk daripada mereka yang berjalan lebih cepat.
"Hal yang sangat mengejutkan adalah bahwa temuan tersebut dialami oleh orang berusia 45 tahun, bukan pasien usia lanjut," kata Rasmussen selaku penulis utama studi tersebut seperti dilansir dari Medical News Today.
Temuan studi tersebut memang masih belum dapat dijadikan sebagai acuan. Namun setidaknya, studi tersebut telah “membuka mata” bahwa kecepatan saat langkah kaki mungkin bisa sebabkan penuaan dini. Untuk jadwal jalan kaki selanjutnya, cobalah untuk perlahan mempercepat langkah jika situasi memungkinkan. Simpan dulu smartphone di tas agar tidak tersandung.(RN/klikdokter)