Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jalan Singapura

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 24 Mei 2022 – 18:37 WIB
Jalan Singapura - JPNN.COM
Patung Merlion dengan latar belakang Marina Bay Sands Singapura. Foto: Joyce Fang/The Straits Times

Singapura menjadi negara makmur dan sejahtera tanpa perlu ada demokrasi.

Dalam masa 50 tahun kemerdekaannya sejak 1965 Singapura mengebut membangun negara dan bertransformasi dari negara ketiga menjadi negara pertama.

Lee Kuan Yew menjadi artsitek utama transformasi itu.

Seperti yang diceritakannya dalam memoar ‘’From the Third to the First’’, Lee menggunakan tangan besi untuk menghadapi komunisme yang menguat pasca ditinggalkan Inggris.

Lee juga bertindak keras menghadapi korupsi dan inefisiensi yang menjadi bagian dari kebiasaan etnis Tionghoa.

Lee, pengacara berpendidikan Cambridge, dikenal sangat sedikit memberi toleransi untuk oposisi.

Namun, dia menerapkan demokrasi ‘’one man one vote’’ ala seperti di Barat dengan memberikan hak kepada setiap warga Singapura dewasa untuk memiliki suara dalam pemilihan umum.

Lee menjadi fans berat Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher yang terkenal sebagai ‘’The Iron Butterfly’’ yang menjadi perdana menteri Inggris terlama dalam sejarah.

Jalan Singapura sekarang ditempuh China dengan sukses. Banyak negara lain yang tergoda untuk mengikuti jalan yang sama, membangun ekonomi tanpa demokrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close