Jalan Tikus Perbatasan RI-Malaysia Rawan Penyelundupan, Satgas TNI tidak Tinggal Diam
jpnn.com, KAPUAS HULU - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Malaysia di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat memperketat pengawasan jalan tikus atau jalur tidak resmi di wilayah batas kedua negara itu untuk mengantisipasi aksi pelaku penyelundupan barang ilegal, salah satunya narkoba.
Satgas menggencarkan patroli serta penyergapan di jalur tak resmi perbatasan kedua negara yang berada di Kalbar tersebut.
"Kami memperketat pengawasan di jalur batas dengan cara melaksanakan patroli serta kegiatan penyergapan di setiap titik jalan jalur tikus yang mungkin dapat dilalui oleh para pelaku ilegal di sektor wilayah satgas kami," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 407/PK Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Catur Irawan kepada ANTARA di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar, Rabu (10/3).
Letkol Inf Catur menegaskan bahwa patroli di sepanjang jalur tidak resmi rutin dilaksanakan terutama di jalur-jalur rawan terjadinya penyelundupan.
"Patroli di patok-patok batas negara juga rutin kami lakukan dan selalu dilakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait yang bertugas di perbatasan," kata Catur Irawan.
Sementara itu Kepala Imigrasi Kelas III Putussibau M Ali Hanafi mengatakan pengawasan di jalan tikus memang kewenangan Satgas Pamtas TNI.
Namun, kata dia, koordinasi dan patroli gabungan juga selalu dilakukan di sepanjang jalur tidak resmi itu.
"Pengawasan di perbatasan memang kami perketat. Kami juga rutin melakukan operasi gabungan berupa patroli, apalagi sempat di kabarkan adanya penyelundupan narkoba," katanya.
Menurut dia, jalur tikus memang rawan sebagai tempat penyelundupan barang serta pelintasan secara ilegal, sehingga upaya pencegahan serta pengawasan terus dilakukan bersama pihak terkait lainnya.
"Yang jelas jalur tikus telah diawasi secara ketat dan itu dijaga oleh Pamtas," ungkap M Ali Hanafi. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: