Jalur Layang Kereta Api Pertama di Sumut Beroperasi April Mendatang
Sebelumnya, jalur layang kereta api yang dibangun untuk operasi kereta api bandara ke Kualanamu ini ditarget sudah beroperasi pada Desember 2018 lalu, namun molor.
“Memang ada keterlambatan sedikit dari rencana awal. Namun itu demi keamanan proyek tersebut, khususnya saat rampung nanti,” kata Kepala Seksi Prasarana Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, M Yusuf di Medan, Rabu (23/1) lalu.
Apalagi, kata dia, pengerjaan rel layang itu dilakukan di atas sehingga harus ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan masalah bagi manusia, angkutan jalan. Termasuk kereta api yang tetap berjalan normal. Dia mengatakan, itu usai pertemuan dengan anggota DPD RI asal Sumut, Parlindungan Purba.
Menurut Yusuf, yang didampingi Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Divre I Sumut, M Ilud Siregar, proyek rel layang itu tinggal penuntasan pemasangan rel.
Pengerjaan pendukung lainnya seperti stasiun sudah bisa dikatakan rampung. Dari 10,8 kilometer panjang rel, kata dia, yang belum rampung tinggal sekitar 4 kilometer.
Rel layang itu nantinya akan mengurangi 48 frekuensi lalu lintas kereta api per harinya. “Jadi dengan adanya rel layang, maka bisa sangat membantu menekan kemacetan lalu lintas,” katanya.
Yusuf menegaskan, dari dua jalur layang yang hampir rampung itu, nantinya akan ada pembangunan hingga enam jalur. Proyek itu sekaligus menyelesaikan pembangunan rel layang ke arah Binjai.
Yusuf menegaskan, setelah enam jalur selesai, maka jalur bawah kereta api otomatis digunakan secara terbatas. Pengerjaan proyek rel kereta api layang yang pertama di Sumatera itu sudah dimulai sejak 2015.