Jamaah Haji Meninggal, Keluarga Kecewa, Ini Masalahnya
jpnn.com - TERNATE - Seorang jamaah haji asal Ternate, Maluku Utara, bernama Mahmud Bin Kimsan (76), dinyatakan wafat dan dikuburkan di Makkah, kemarin (6/10) sekitar pukul 14.00 waktu Arab Saudi atau pukul 20. 00 WIT.
Mahmud sebenarnya wafat di Rumah Sakit Malik Abdullah, Makkah sejak 25 September lalu dan baru diketahui pihak keluarga di Ternate malam tadi, saat almarhum hendak dikuburkan.
“Kami keluarga, ikhlas melepas kepergian ayah kami. Yang kami sesalkan kenapa baru diinformasikan tadi (kemarin). Padahal ayah kami meninggal sejak 25 September lalu,” ujar Effendi Mahmud saat ditemui Malut Post di rumah duka, RT 001 RW 01 Kelurahan Bastiong Karance, kemarin (6/10).
Effendi mengaku pertama kali mendapat informasi ayahnya wafat dari kenalannya bernama Muhajjir yang juga salah satu petugas medis haji Makassar.
“Kami kaget karena diberitahukan bahwa ayah kami sebenarnya wafat pada 25 September. Kami baru diberitakan setelah 12 hari wafat dan baru dikuburkan tadi (kemarin),” tutur Effendi yang juga mantan anggota DPRD Kota Ternate.
Effendi mengaku cukup lama kehilangan kontak dengan ayahnya. “Tiga hari setelah berangkat dari Ternate, kami masih sempat berkomunikasi dengan ayah kami. Setelah itu tidak ada kontak lagi. Dan kami dapat informasi dari koran kalau ayah kami masuk rumah sakit. Bukan dari petugas haji,” katanya dengan nada kesal.
Karenanya, dia mempertanyakan kinerja petugas haji Malut yang terkesan lalai dari tugas dan tanggung jawab mereka mendampingi jamaah haji. “Apa kerja petugas pendamping haji asal Malut?. Pihak keluarga dapat informasi juga dari tim medis dari daerah lain. Sungguh kami kecewa,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Beberapa keluarga yang mendampingi Effendi juga tak kuasa menahan air matanya.
“Ayah kami dalam kondisi sakit dibiarkan begitu saja hingga meninggal pun tidak ada satu pun petugas yang tahu. Nanti sudah mau pulang ke tanah air, baru dicek di rumah sakit. Ternyata ayah kami sudah meninggal sejak 12 hari lalu,” tutur Effendi.