Jamaah Kesulitan Mencari Makanan
jpnn.com - MAKKAH - Dihentikannya layanan tambahan makan siang di Makkah dihentikan per mulai kemarin (15/9), mulai dikeluhkan jamaah haji. Mereka mengeluh kesulitan mencari makan.
Keluhan jamaah tersebut disampaikan langsung oleh jamaah kepada menag Lukman Hakim Saifuddin, saat sidak di hotel Thayeb, di kawasan Syisyah, kawasan paling jauh dari masjidil haram.
"Kami sulit mencari makan di sini pak. Tempat jauh-jauh. Di hotel nggak menyediakan. Kenapa dihentikan pak," ujar Rusmaidi dari kloter 13 Palembang.
Menag pun menjelaskan sejak kemarin hingga 1 oktober setelah Armina, layanan makan siang dihentikan karena situasi yang sudah crowded. Jutaan jamaah sudah memadati makkah, sehingga tak bisa lagi mengirim makanan ke pemondokan. Apalagi, pada 20 September (6 Dulhijah) sudah tak boleh lagi kendaraan masuk kawsan masjidil haram.
"Mohon pengertiannya kepada jamaah memang dalam situsi yang padat ini kami sudah tak bisa lagi mengirim makan siang," kata menag.
Lukman juga mengatakan memang banyak hotel baru yang belum bisa menyediakan layanan makan, sehingga jamaah harus mencari makan sendiri.
"Banyak hotel baru yang belum memiliki izin untuk menyediakan makan. Mungkin tahun depan kita meminta kepada pemerintah Saudi agar memberi izin hotel menyediakan makanan seperti kantin atau kafetaria yang bisa dibeli oleh jamaah sehingga tidak harus jauh-jauh," katanya.
Tak hanya itu, banyak hotel yang tidak memberikan fasilitas agar jamaah bisa memasak sendiri. Misalnya seperti dapur. Padahal banysa juga jamaah yang membawa beras dan lauk pauk. Tapi mereka tak bisa memasak.