JAMBI - MA Masih Banyak Gagal
Senin, 26 April 2010 – 02:40 WIB
Menanggapi rendahnya tingkat kelulusan UN untuk Madrasah Aliyah untuk jurusan keagamaan ini, Kepala Kantor Kementerian Departemen Agama Jambi, H Kadir Husein melalui Kabid Mapendanya, A Madani menyampaikan bahwa tingkat kesulitan untuk MA jurusan keagamaan memang lebih tinggi. Karena, mata pelajaran yang diujikan, selain untuk jurusan umum tersebut, yakni Bahasa Indonesia, Inggris dan Matematika, ditambah lagi mata pelajaran Fiqh dan Alquran Hadist.
"Bagi anak-anak yang berasal dari umum memang sulit untuk mengikuti ujian ini. Tapi bagi anak-anak pesantren, saya raya tidak begitu sulit. Itu kemungkinan yang menjadi penyebab tingginya tingkat kegagalan mereka," tuturnya. Sementara itu, pengamat pendidikan, Dr (kand) Syahran Jailani MPd, kepada koran ini memprediksikan ada proses pembelajaran yang tidak tuntas untuk siswa MA keagamaan ini. Karena, kalau proses pembelajarannya tuntas, dia yakin, UN akan dengan mudah dilalui.
"Dalam proses pembelajaran itu kan ada input, proses dan outcome, sekarang ini dievaluasi saja, inputnya bagaimana, prosesnya bagaimana dan outcomenya bagaimana," tuturnya. Saat ini lanjutnya, semua proses itu sudah terstandarisasi dalam PP 19 tahun 2005. Baik itu standar proses, standar isi dan lain-lain. "Semuanya ada delapan standar, bagi MA ini dijalankan tidak, kalau dijalankan pasti akan sukses menempuh UN," tandasnya. Rendahnya tingkat kelulusan UN MA keagamaan ini sebutnya, merupakan pembelajaran tersendiri bagi Kementerian Departemen Agama RI. Dan ini kedepan harus dievaluasi. (arm/aj/jpnn)