Jambi Punya Komoditas Unggulan Nasional, Diminati Pasar Global, Mantap!
Begitupun dengan kopi Indonesia pada tahun 2021 meningkat 0,9 persen dari sisi volume dan meningkat 3,6 persen dari sisi nilai ekspor dibanding 2021 (YoY).
"Ke depan Komoditas kopi masih akan terjadi peningkatan ekspor seiring dengan peningkatan konsumsi kopi dunia, sedangkan untuk pinang, pasar akan terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan pinang untuk produk kecantikan, kesehatan dan farmasi," ujarnya.
Pada April 2022, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo telah melepas ekspor komoditas pinang biji asal Provinsi Jambi sebanyak tujuh kontainer atau sekitar 126 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp 4,07 miliar dengan tujuan ke Pakistan.
Kementan mencatat ekspor komoditas pinang Jambi pada Januari s.d. Maret 2022 sebanyak 17.174 ton dengan nilai mencapai Rp 416,4 miliar.
Namun, ada beberapa tantangan yang wajib diantisipasi mulai dari perbaikan standarisasi mutu produk serta reduksi tarif bea masuk disejumlah negara tujuan ekspor.
“Terkait mutu, fokus penanganan GAP dan GHP ditingkat pekebun akan terus menjadi perhatian kami. Khusus reduksi Bea Tarif Masuk produk dapat ditempuh melalui upaya diplomasi bilateral yang akan terus didorong dengan negara tujuan ekspor, “ ujar Dedi.
Selanjutnya untuk branding produk, kegiatan promosi menjadi hal yang penting dalam memperkenalkan produk perkebunan di provinsi Jambi.
“ Tahun ini mudah-mudahan peluang promosi melalui Odicoff (one day with Indonesia Coffee, Fruit and Floriculture, Red) akan terlaksana secara optimal sehingga membuka akses pasar produk untuk ekspor, “ ungkap Dedi. (jpnn)