Jamin Stok Aman, Produsen Tabung Oksigen Tegaskan Pasar Pramuka Bukan Patokan
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono meminta ketersediaan tabung oksigen tidak dilihat dari stok yang ada di Pasar Pramuka. Menurutnya, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai barometer untuk ketersediaan oksigen berskala nasional.
"Orang-orang tahunya di Pramuka sebenarnya banyak agen di luar. Kalau orang terpusat di eceran ya ramai. Datang saja ke grosir," tutur Rachmat saat dikonfirmasi, Selasa (29/6).
Saat ini, ucap Rachmat, berdasarkan kalkulasinya, stok tabung oksigen seharusnya cukup. Termasuk pasokan untuk medis. Asalkan, lanjut dia, masyarat tidak melakukan pembelian karena panik.
"Harusnya kalau kalkulasi cukup, asal masyarakat tidak beli-beli. Silinder yang beredar di Indonesia menurut data, 2,5-2,7 juta data BPS 2020. Dengan jutaan botol itu seharusnya kalau kita kalkulasi cukup asal masyarakat tidak menyimpan-nyimpan," katanya.
Rachmat mengatakan atas kondisi melonjaknya permintaan medis, perseroan bahkan sudah mengimbau agar seluruh cabang di Indonesia memberlakukan penjualan satu tabung pada satu keluarga. Sementara untuk pembelian dua tabung masih diizinkan hanya dengan menunjukkan syarat surat sakit dari dokter.
"Orang-orang kita, karena takut mereka beli, disimpan (tabung) kayak kita zaman masker dulu. Jadi seperti ketakutan. Padahal belum tentu orang Covid-19 diharuskan pakai oksigen. Orang takut ini harus dipadamkan," ujarnya.
Rachmat berharap tak ada masyarakat yang berupaya untuk menimbun tabung oksigen. Sebab, ucap dia, dengan jumlah tabung gas beredar ditambah dengan tabung yang akan datang lagi, seharusnya mampu memenuhi kebutuhan saat ini
"Bareskrim katanya sudah mulai bergerak, kita juga ingin tahu apa ada market yang menggerakan atau ada yang..karena kita punya kepentingan untuk memastikan suplai oksigen di rumah sakit terpenuhi," ujarnya.