Janda Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Depan Pintu Kamar
Sang ibu meminjam Hp-nya untuk membuka Facebook (FB). "Terus mamak bilang supaya tidak usah bawa Hp ke sekolah," jelasnya. Setahu Amir, selama ini ibunya tak pernah ada persoalan. "Juga tidak ada ribut-ribut dengan siapa pun," ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Lubuklinggau, AKP Ali Rojikin, korban diduga dibunuh. Pelaku melukai leher depan, leher belakang, leher samping, dada, bahu belakang, serta telapak tangan kiri dan kanan korban pakai benda tajam.
“Barang yang hilang berupa notebook merk Axio, dua handphone merk samsung dan strawberry,” jelasnya.
Kakak kandung korban, Suparman, 47, datang dari Padang Ulak Tanding, Bengkulu, karena mendengar adiknya tewas di dalam rumah. "Kami sembilan beradik. Dia anak bungsu, saya nomor tujuh," ungkapnya.
Ayuk korban, Baiti menambahkan, selama ini, korban, adiknya, tidak pernah cerita apa-apa. Dia terakhir bertemu korban waktu pernikahan Cindi, anak sulung korban. Sementara itu, Ketua RT 4, tempat tinggal korban, Rizal, 38, mengaku tahu ada kejadian dari warganya yang lain.
"Dapat informasi ada pembunuhan, langsung ke sini," ujarnya. Dia mengaku terakhir ketemu almarhumah waktu pernikahan putri korban. “Almarhumah sudah lama tinggal di sini. Cerai sudah lama. Kesehariannya ibu rumah tangga," beber Rizal. Sepengetahuannya, korban orang yang baik, mudah bergaul, dan berbaur.
“Kalau ada acara-acara di RT, dia selalu datang," pungkasnya. (wek/ce3)