Janda Lulusan SMA Keruk Rp 639 Juta dari Pria yang Ngebet Pengin jadi Polisi
Beberapa hari kemudian korban dimintai uang kembali oleh tersangka untuk uang tutup mulut karena nilai korban yang akan ditukar dengan nilai orang lain.
"Rentang bulan April sampai dengan September, tersangka meminta uang kepada korban kembali dengan jumlah yang berbeda-beda. Yang mana uang tersebut akan digunakan tersangka untuk membayar di SPN agar pada saat korban berangkat ke SPN tidak diapa-apakan," jelas Ruddy.
Sekitar tanggal 6 September 2018 tersangka sempat mengatakan kepada korban “Mbak ngerasa gak enak, dikira mbak yang ngundur-ngundur. Gimana kalau uangnya mbak kembalikan saja”.
BACA JUGA: Detik – detik Ratno Bunuh Cinta di Kamar Hotel, Sangat Keji, Sadis!
Korban pun mengatakan tidak mau dan korban sangat berharap menjadi polisi. Sehingga tetap dilanjutkan dan tersangka pun kembali menyanggupinya.
Setelah beberapa harinya korban pun dimintai uang kembali oleh tersangka untuk biaya di SPN. Korban pun menyerahkan uang dengan jumlah yang berbeda kepada tersangka. Yaitu sebanyak 8 kali. Dan korban diberikan sepatu PDL oleh terlapor. Yang mana sepatu tersebut akan digunakan di SPN nanti.
Selain itu, korban juga disuruh membeli perlengkapan lainnya, seperti kaos kaki, baju kaos, karet celana, dan disuruh mengukur lingkar kepala, dan baju. "Tersangka ini mengatakan kepada korban bahwa kamu berangkat tanggal 17 September," imbuh Ruddy.
Namun tanggal 12 September 2018 tersangka mengatakan kepada korban, “Tut lebih baik mba kembalikan uangnya saja. Biar keluargamu gak mikir yang negatif-negatif tentang mbak”.