Jangan Di-Klik Kalau Penakut! Cerita Mistis dari Taman Pemakaman Punggolaka
Pria yang sudah 20 tahun bertugas di TPU itu mengaku sudah terbiasa dengan suara aneh di malam hari. Bahkan saat berjalan meninjau pemakaman, tak jarang muncul sosok orang tua yang duduk di atas makam.
Behaenudin mengatakan, meskipun terbiasa dengan suasana sekitar kuburan, namun ada etika khusus yang harus dilakukan agar tidak saling mengganggu. Warga dilarang menebang pohon pelindung sekitar kuburan. "Ada yang pernah sakit gara-gara tebang pohon sembarangan di wilayah kuburan. Hampir mati. Makanya, kalau mau tebang pohon harus orang pintar. Ada etika gaibnya juga," ungkap Baehanudian.
Setiap penggali kubur memiliki banyak cerita mistis. Suatu ketika, Misbar bersama teman-temannya menjalankan tugasnya, menggalikan makam seorang pemuda yang meninggal karena kecelakaan. Didapatinya hal yang aneh. Tanah yang biasanya empuk dan hanya penuh tanah liat, tiba-tiba berubah keras.
Setiap hujaman cangkulnya selalu membentur batu. Hal itu seperti tak masuk diakalnya. Pasalnya hari itu baru saja terjadi hujan deras. "Tanah di sekitarnya, pakai sekopan saja bisa. Ini tiga orang yang menggali sama-sama mengeluh saking kerasnya," kisahnya.
Pria yang sudah lebih dari 10 tahun menjadi penggali kubur di TPU Punggolaka itu mengaku sudah terbiasa dengan hal mistis di pemakaman. Misalnya, penampakan makhluk gaib atau bunyi-bunyian di malam hari. "Kalau cerita penampakan biasa saja, tapi kalau tanah yang tiba-tiba keras itu lain lagi. Ini baru kami alami. Saya pikir hanya di film-film yang begitu (rahasia Ilahi). Ternyata itu benar adanya," terangnya.
Namun hal itu tidak membuatnya kapok menjadi tukang gali kubur. Justru hal itu diyakininya sebagai tanda-tanda kebesaran Ilahi yang memotivasinya untuk menguatkan iman dan amal ibadah. "Saya tidak takut. Justru banyak pelajaran hidup, bahwa kalau tidak banyak-banyak beramal di dunia, maka siksaan kubur itu berat," ujarnya.
Cerita mistis lainnya datang dari Abdullah Syam. Kepala Seksi Pemakaman TPU Punggolaka ini berkisah tentang pengalamannya 2011 silam. Di TPU Punggolaka, ia pernah menyaksikan sebuah proses pemakaman. Saat itu, hari cukup cerah, seusai salat Ashar dilangsungkanlah pemakaman.
Ketika jenazah dimasukkan ke liang lahad, sesuatu di luar dugaan terjadi. Petir tiba-tiba menyambar disertai guntur dan hujan. Sontak semua pengantar jenazah beristigfar. "Tidak ada tanda-tanda mau hujan. Begitu mayat diangkat hendak diturunkan ke liang lahad, langsung datang petir. Kami hanya bisa berzikir dan beristigfar saat itu," ceritanya.