Jangan Diterbangkan Lagi, Beli yang Baru
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengatakan jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/7), hendaknya jadi momentum untuk memperbaiki dan membenahi alutsista TNI dengan terus meningkatkan anggaran.
"Kecelakaan Hercules ini memang musibah. Tapi kita harus jadikan ini momentum untuk membenahi alutsista dengan cara membeli alutsista yang baru dan fungsional. Untuk itu kita perlu tingkatkan anggaran TNI," kata Sukamta, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (1/7).
Dia jelaskan, TNI memiliki program Renstra dan MEF (Minimum Essential Forces) yang dibuat TNI terbagi ke dalam 3 tahap, yaitu renstra tahap I (2005-2009), renstra tahap II (2010-2014) dan renstra tahap III (2015-2019). Anggaran untuk Renstra tahap II meningkat 100 persen dari tahap I. Sedangkan untuk tahap III anggaran meningkat hampir 100 persen.
"TNI juga mengagendakan MEF untuk memenuhi kebutuhan minimum pertahanan ke dalam 3 tahap, yaitu MEF tahap I (2010-2014), MEF tahap II (2015-2019) dan MEF tahap III (2020-2024). Pada MEF tahap II, TNI AU telah melaksanakan pengadaan pesawat tempur, pesawat latih, dan alutsista lainnya," ungkap politikus PKS ini.
Sementara itu, lanjutnya, ada anggaran TNI tahun 2014 yang tidak terealisasi. Di antaranya anggaran sisa rupiah murni pendamping yang salah satunya untuk penambahan alokasi anggaran pengadaan Hercules C-130. "Mengapa pengadaan 5 unit Hercules C-130 pada tahun anggaran 2014 tidak terealisasi?," tanyanya.
Selain itu, anggaran Kementerian Pertahanan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun, termasuk pada APBN 2015 dan APBN-P 2015. Apalagi ada juga program renstra pemeliharaan dan perbaikan TNI 2015-2019 yang bertujuan memperbaiki performa alutsista yang mengalami kerusakan.
"Setidaknya hal ini harusnya dapat meminimalisasi kecelakaan penggunaan alutsista yang sudah tua dan tidak layak guna seperti Hercules C-130 yang jatuh di Medan," imbuhnya.
Jadi ada anggaran untuk membeli dan ada anggaran untuk memperbaiki. Untuk pembelian kata Sukamta, sebisa mungkin beli yang baru. Sedangkan untuk perbaikan sebaiknya hanya untuk pesawat yang tingkat ketidaklaikannya belum parah.