Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jangan Ditiru, ini 6 Cara Menyikat Gigi yang Salah

Jumat, 13 September 2019 – 11:41 WIB
Jangan Ditiru, ini 6 Cara Menyikat Gigi yang Salah - JPNN.COM
Sikat gigi. Foto: pixabay

“Area itu bisa menjadi lebih sensitif terhadap panas dan dingin. Akar juga lebih rentan terhadap gigi berlubang daripada bagian email gigi yang keras,” tutur dia.

3. Bulu sikat gigi keras
Ditambahkan oleh drg. Callista, jika Anda mengalami gusi berdarah saat menyikat gigi, salah satu penyebabnya adalah jenis bulu sikat gigi terlalu keras. Nah, bulu sikat itu ada yang hard, medium, dan soft.

Kalau Anda memiliki gusi yang normal berwarna merah muda, tidak mudah berdarah, dan tidak mengalami penurunan gusi, Anda lebih bebas untuk memilih sikat gigi. Namun, jika Anda memiliki beberapa gigi yang mengalami penurunan gusi atau gusi berdarah, disarankan menggunakan bulu sikat yang tingkat soft.

4. Kepala sikat gigi terlalu besar
Sikat gigi harus pas dengan mulut Anda dengan nyaman, yang berarti tidak terlalu kecil atau besar. Karena itu, sebelum menyikat gigi, Anda harus tahu ukuran rahang dan mulut Anda, apakah tergolong sempit atau lebar.

Kepala sikat gigi ada yang berbentuk seperti kapsul dan lebih panjang, ada yang membulat di tengah dan lebih pendek, dan ada pula yang mengecil di bagian ujung. Menurut drg. Callista, Anda yang punya bukaan mulut lebar dan besar, bisa lebih leluasa untuk memilih sikat gigi diinginkan.

Sedangkan Anda yang bukaan mulutnya lebih sempit – atau memiliki gigi yang penuh sampai paling ujung belakang – pilhlah sikat gigi dengan kepala yang mengecil di bagian ujung. Dengan ini, sikat gigi akan mampu membersihkan sampai ke celah terujung di gigi paling belakang,” dia menjelaskan.

5. Sikat gigi lama tak diganti
Coba ingat, kapan terakhir kali Anda mengganti sikat gigi? Tiga bulan lalu? Enam bulan lalu? Atau bahkan setahun lalu? Seiring waktu, bulu sikat akan berubah, menjadi “mekar”, tertekuk, dan melengkung sehingga bulu-bulu ini tidak lagi mengarah ke arah yang benar saat digunakan.

"Sebaiknya, setiap tiga bulan Anda hadiahi diri sendiri dengan sikat gigi baru," ungkap Dr. Hewlett.

6. Anda tidak flossing gigi
Menjaga kebersihan gigi tak cukup hanya dengan menyikat gigi. Disampaikan drg. Callista, Anda juga perlu melakukan flossing gigi agar sisa makanan dan plak di sela-sela gigi bisa bersih sepenuhnya.

Flossing gigi merupakan prosedur pembersihan gigi menggunakan benang khusus. Menurut The American Dental Association, tindakan ini dapat membersihkan plak di antara sela-sela gigi hingga 80%.

Mulailah dengan menyingkirkan cara menyikat gigi yang selama ini salah, namun tetap Anda lakukan. Lakukan kiat-kiat di atas untuk mendapatkan kondisi gigi dan mulut yang sehat

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close