Jangan Hanya Cari Minusnya
Mendiknasi Meminta Tak Lagi Persoalkan UnasSenin, 11 Januari 2010 – 11:32 WIB
Kemudian, kata M. Nuh, muncul Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional), kombinasi ujian negara dan sekolah. Ujian itu dilaksanakan mulai 1992 hingga 2002. Yang menarik dari Ebtanas, ada perbedaan menonjol antara nilai dari sekolah dengan pelajaran yang masuk ujian nasional. ''Gap-nya antara 2,5 hingga 3. Artinya, kalau siswa mendapat nilai enam, yang tiga itu nilai sekolah dan yang tiga itu nilai nasional,'' jelas dia.
Mendiknas menjelaskan, tahun 2002 dilakukan koreksi. Sehingga, akhirnya muncul konsep ujian akhir nasional (UAN). Yakni, ada pelajaran yang dinilai sekolah dan ada pelajaran yang sepenuhnya dinilai oleh negara. ''Oleh karena itu, UAN kali pertama dianggap lulus itu nilai tiga. Tapi dengan syarat tahun depan dinaikkan. Dan, konsep ini jalan terus sampai sekarang dengan batas minimal nilai rata-rata 5,5 serta boleh ada nilai 4,'' tutur M. Nuh.
Mendiknas menekankan, evaluasi atau hasil Unas tersebut bukan sekadar penentuan kelulusan siswa. Karena, lanjutnya, Unas bukan satu-satunya syarat kelulusan. ''Syarat lulus itu ada empat, bukan Unas semata,'' tambahnya.