Jangan hanya Slogan, Wujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Jati diri bangsa Indonesia adalah kemaritiman. Untuk itu, visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia harus benar-benar didukung oleh semua pihak.
"Visi Presiden Jokowi tidak boleh hanya menjadi visi disaat kampanye, tetapi benar-benar harus diwujudkan, harus ada aksi nyata dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, yang pada ujungnya adalah menjadikan Indonesia semakin mandiri dan semakin Berdaya saing," ujar anggota DPD, Fabian Sarundajang Rabu (12/8).
Diakuinya, banyak persoalan yang harus mendapat perhatian khusus pemerintah guna mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Antara lain, pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur, termasuk pelabuhan di wilayah perbatasan, pengembangan sumber daya kelautan, industri maritim inovasi dan inovasi teknologi.
"Termasuk juga harus ditingkatkannya interkonektifitas (regional dan global) antar provinsi dan juga antar negara terutama negara-negara di Asia Pacific," ungkan senator asal Sulawesi Utara ini.
Masalah lain adalah illegal fishing, dan juga yang berkatian dengan marine environment, climate change yang dapat mengakibatkan air laut naik hingga hilangnya pulau-pulau kecil.
Makanya, pemerintah harus membuat kebijakan dan tindakan nyata yaitu mengintegrasikan interkonektivitas melalui multi gate system. Karena dengan membuka pintu-pintu baru atau kawasan pertumbuhan ekonomi, dengan pelabuhan udara dan laut yang berfungsi sebagai international hub port yang tentunya dibarengi dengan pembangunan atau pengembangan infrastruktur pendukung. Semua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah digagas/direncanakan, harus segera diresmikan dan dibangun.
"Dengan semangat otonomi daerah, perlu juga diberikan kewenangan khusus bagi wilayah kepulauan yang sebagian besar adalah wilayah perbatasan yang adalah front line bangsa Indonesia menghadapi dunia global," ungkap Fabian yang bersama tokoh muda di DPD lainnya menggagas Poros Senator Indonesia untuk memberikan pandangan-pandangan kritis yang membangun dalam pelbagai persoalan kebangsaan.