Jangan Kalah dengan UNNES, Bamsoet Dorong E-Voting di Pilkada dan Pemilu
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah, bisa segera bertransformasi dari cara konvensional melalui pencoblosan surat suara menjadi electronic voting (e-voting).
Bamsoet bahkan mengatakan pelaksanaan Pilkada maupun Pemilu jangan kalah dengan Pemilihan Umum Raya Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Pemira BEM UNNES) untuk memilih ketua BEM, yang menurut rektornya sudah menggunakan metode e-voting.
Apalagi, kata legislator Partai Golkar itu, dengan beragam variasi, berbagai negara juga sudah menerapkan e-voting dalam sistem pemilihan umumnya. Negara-negara itu antara lain Canada yang sudah menggunakan e-voting sejak 1990-an. Estonia sejak 2005 menggunakan e-voting untuk pemilu lokal dan pada tahun 2007 meningkatkannya untuk pemilu nasional.
Sementara itu, di Asia Tenggara ada Filipina yang sudah menggunakan e-voting secara nasional pada tahun 2010. "Indonesia tak boleh ketinggalan. Berbagai perguruan tinggi, seperti UNNES, harus mulai membuat kajian serius tentang penggunaan e-voting sebagai upaya menumbuhkembangkan demokrasi di Indonesia," kata Bamsoet usai menerima Rektor UNNES di ruang kerjanya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/10).
Hadir dalam pertemuan itu Rektor UNNES Fathur Rokhman dan Wakil Rektor UNNES Bidang Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Hendi Pratama.
Mantan ketua DPR itu menjelaskan bahwa penggunaan e-voting di Indonesia sebenarnya sudah mulai dilakukan di berbagai pemilihan kepala desa (Pilkades). Antara lain, Pilkades di Desa Gladagsari dan 69 desa lainnya di Kabupaten Boyolali pada tahun 2019.