Jangan Khawatir, Bali Sudah Aman Dikunjungi
Bentuk kesiapan lainnya, lanjut Israwadi, adalah prosedur operasional standar Airport Disaster Management Plan (AMDP) yang disosialisasikan kepada anggota Airport Emergency Committee (AEC) yang terdiri dari pemangku kepentingan terkait seperti TNI, AirNav Indonesia, Kepolisian Daerah setempat, maskapai, imigrasi, karantina, dan ground handling. Itu semua dilakukan dengan standard internasional.
“Sosialisasi ini memberitahukan mengenai tugas dan tanggung jawab agar apabila terjadi bencana, semua pihak sudah paham hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak, jadi jangan khawatir, semua sudah dikondisikan dengan baik," kata Israwadi.
Dari sisi penerbangan, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia) menyampaikan kesigapannya hingga saat ini.
Aktivitas Gunung Agung yang terjadi belum berdampak pada kegiatan penerbangan di Bali. Namun, kemarin beberapa hari Bandara Ngurah Rai buka tutup.
Meski demikian, AirNav Indonesia terus memantau perkembangan secara ketat dan menyiagakan seluruh personelnya terkait aktivasi Gunung Agung.
AirNav cabang Bali terus memonitor keberadaan debu vulkanik di Bandara Ngurah Rai dengan paper test dan melakukan koordinasi erat dengan BMKG dan PVMBG atau Posko aktif.
Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan, pihaknya berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG.
Selain itu, AirNav juga mengamati Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) dengan menggunakan Volcanic Ash paper test dan hasilnya adalah nihil VA.