Jangan Salahkan Darwin Zahedy
Kamis, 03 Februari 2011 – 08:28 WIB
JAKARTA – Jangan pernah menyalahkan kinerja menteri, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh, yang sedang disorot publik. "Dia hanyalah pembantu presiden. Kalau ada menteri yang jauh dari harapan publik, yang salah ya yang menunjuk dia, mengapa ditunjuk?" kata Peneliti Utama Pusat Penelitian Politik LIPI Siti Zuhro PhD dalam diskusi di Gedung INDOPOS, Kebayoran Lama 12, Jakarta Selatan, Rabu (2/2). Wiwik, begitu biasa Siti Zuhro disapa, sama sekali tidak kaget dengan rumors dan perbincangan menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, yang di bawah ekspektasi. "Wacana reshuffle itu kan sudah pertengahan 2010 lalu. Harusnya KIB II dengan slogan (lanjutkan) ini, sudah tancap gas, gigi lima! Yang tidak bisa berlari, ya segera diganti!" ucapnya.
Birokrasi "lelet" seperti dibicarakan di Kementerian ESDM, kata dia, bisa jadi karena terlalu berhati-hati, atau takut menabrak undang-undang dengan risiko penjara. "Sekarang ini kan banyak pejabat ditangkap KPK karena salah mengambil kebijakan," jelas peraih gelar PhD Ilmu Politik dari Curtin University of Technology, Perth, Australia, ini.
Tapi, lanjut dia, bisa juga karena memang kualitas dan kapabilitas menterinya yang dipaksakan. "Birokrasi kita kan masih seperti itu. Kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah? Kalau bisa dilama-lamain, kenapa harus dipercepat? Nah, kalau ada yang masuk kategori ini, tidak ada pilihan lain. Harus segera diganti, jika Presiden SBY masih ingin mendapatkan kepercayaan masyarakat," ungkapnya.
JAKARTA – Jangan pernah menyalahkan kinerja menteri, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh, yang sedang
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tiga Pelaku Pembunuh Vina Masih Berkeliaran, Tolong Jangan Gadaikan SK PPPK | Reaction JPNN
-
PDIP Gelar Rakernas V
-
Tepis Pernyataan Hotman Paris, Henky Solihin Sebut Richard Lee Bisa Dijerat Pidana
-
PDIP Kantogi 8 Nama untuk Pilkada DKI Jakarta
-
Australia Selatan Kaji Larangan Penggunaan Media Sosial untuk Anak-Anak
BERITA LAINNYA
- Humaniora
Situasi Kondusif, Masyarakat Homeyo Intan Jaya Kembali dari Pengungsian
Minggu, 19 Mei 2024 – 13:54 WIB - Humaniora
Kementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni Resah
Minggu, 19 Mei 2024 – 13:54 WIB - Lingkungan
ICTR: Perdagangan Karbon Harus Sesuai Hukum dan Menjaga Kedaulatan Negara
Minggu, 19 Mei 2024 – 12:06 WIB - Humaniora
Bambang Soesatyo Kukuhkan Pengurus Besar PRSI
Minggu, 19 Mei 2024 – 09:16 WIB
BERITA TERPOPULER
- Bulutangkis
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Main Sore Ini!
Minggu, 19 Mei 2024 – 12:28 WIB - Bisnis
bjb syariah Raih Penghargaan Bergensi di Milad Ke-14
Minggu, 19 Mei 2024 – 08:50 WIB - Seleb
Begini Perasaan Parto Patrio Menjelang Operasi Batu Ginjal Ketiga
Minggu, 19 Mei 2024 – 09:42 WIB - Politik
Soal Pilgub Jateng, Bolone Mase Tunggu Arahan Gibran
Minggu, 19 Mei 2024 – 08:45 WIB - Sepak Bola
Mantan Kiper Timnas Inggris Joe Hart Resmi Pensiun
Minggu, 19 Mei 2024 – 08:21 WIB