Jangan Sampai Kelewatan, Festival Tidore Segera Digelar
Ali menambahkan, momentum lauching, meneguhkan semangat warga Tidore sebagai bagian dari anak bangsa, untuk secara terus menerus merawat tradisi budaya yang dimiliki.
”Festival ini juga mempertegas jati diri warga tidore untuk mewujudkan visi Kota Tidore sebagai kota jasa berbasis argo marine,” ungkapnya.
Sektor pariwisata di Kota Tidore mencerminkan salah satu misi pemerintah daerah, yaitu penguatan pembangunan sosial budaya serta nilai-nilai kearifan lokal, sebagai modal sosial akselerasi pembangunan.
Sehingga pemerintah dengan kesultanan Tidore terus bersinergi untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal agar tidak tergantikan oleh nilai kehidupan baru.
“Kesultanan Tidore memberikan andil besar terhadap perkembangan Kota Tidore Kepulaan. Kota Tidore memiliki potensi wisata yang beragam diantaranya, potensi budaya, sejarah, alam serta bahari. Semuanya ini memerlukan pembangunan yang terintegrasi, dan membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Penyelenggaraan Festival Tidore 2017 dimeriahkan acara 3 top event , 9 event utama dan event dukungan yaitu; Prosesi Kota Tupa (kerumah para Sowohi di Tambula, Folarora dan Guruabanga di kaki Gunung Kie Matubu); Prosesi Tagi Kie (perjalanan ke puncak Gunung Mar’ijan); Rora Ake Dango (upacara menyatukan air dari masing-masing rumah Sowohi RomtohaTomayou) Kota AkeDango; Siloloa Sultan Tidore; Perjalanan Paji Nyili-nyili (arak-arakan duplikat Paji Nyili-nyili) serta sejumlah event lain berupa pameran, karnaval budaya, lomba, pentas seni, maupun seminar budaya. (jpnn)