Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jangan Sepelekan Gigi Bengkak

Jumat, 20 Juni 2014 – 01:54 WIB
Jangan Sepelekan Gigi Bengkak - JPNN.COM
Ilustrasi. FOTO: getty images

jpnn.com - INFEKSI pada gigi memang sangat mengganggu. Imbasnya, bisa terjadi pembengkakan dan penumpukan nanah, yang pada gilirannya merangsang saraf gigi tersebut. Itu cukup membuat penderita mengerang kesakitan. Atau setidaknya merasa sangat tidak nyaman. Sering kali ketika dibiarkan, sakit tersebut hilang. Namun, itu tidak berarti sembuh. Bisa saja saraf yang terganggu tersebut malah mati.

Sakit yang hilang itu merupakan tanda bekerjanya obat pereda nyeri. Tetapi, telah terjadi infeksi semakin parah yang selanjutnya dapat mengancam kesehatan. Infeksi tersebut bisa menyebar ke tempat lain di tubuh seperti tulang rahang atau leher. Dengan alasan itulah, sakit gigi jangan sekali-sekali diremehkan. Begitu terasa ada gangguan, pasien segera berkonsultasi dengan dokter. ’’Tidak hanya menghilangkan sakitnya, tapi juga melindungi kesehatan dalam skala lebih besar,’’ kata drg Yusuf Bagus Pamungkas.

Beberapa hal dapat menjadi penyebab infeksi. Namun, paling berperan adalah rendahnya higienitas gigi. Membiarkan karang gigi dan menyepelekan kebersihan gigi membuat bakteri yang masuk melalui mulut berkembang pesat. ’’Beberapa perawatan pengobatan juga bisa mengakibatkan bengkak gigi. Misalnya, kemoterapi,’’ ujar dokter yang berpraktik di salah satu klinik di Surabaya tersebut.

Yang juga perlu diperhatikan adalah gigi patah atau rusak karena insiden. Akibatnya, rentan terjadi infeksi. Saat gigi bengkak, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyembuhkan sakitnya. Konsumsi obat pereda nyeri. Tetapi, ingat, itu bukan akhir. Masih ada infeksi. Sebagai pengurang rasa tidak nyaman, berkumur dengan air garam hangat.

Selanjutnya, pasien langsung pergi ke dokter gigi. Dokter akan menentukan jenis infeksi yang menyerang dan kemudian meresepkan antibiotik yang dapat membunuh kuman penyebab bengkak. Dokter juga bisa membuat luka kecil di daerah terinfeksi untuk pembersihan. ’’Jika infeksi telah menyebar ke bagian bawah mulut atau ke daerah leher, perlu dilakukan operasi,’’ tutur Yusuf.

Sebisa mungkin dokter mengangkat penyebab bengkak. Jadi, sakit serupa tidak terulang lagi. Pada saat itulah, kadang proses cabut gigi dilakukan. Dalam kasus ekstrem, infeksi bisa menyebar di ke seluruh tubuh dan menghambat aliran darah, bahkan mengancam kematian. ’’Sakit gigi ya perginya ke dokter gigi. Agar tahu penyebabnya apa. Kalau sakitnya dibiarkan, infeksi bisa terjadi dan itu akan terus berkembang,’’ ujarnya.

Yusuf menyarankan sebisa mungkin menghindarkan gigi dari lubang. Sejak kecil, usahakan tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis. Dampak lanjutan dari tidak telatennya menjaga gigi tersebut sangat beragam. Salah satunya adalah nyeri gigi.

Menurut dokter Yusuf, nyeri gigi dibagi dua. Yakni, nyeri karena saraf atau bukan. Nyeri yang tiba-tiba datang pada malam hari dan sakitnya tidak bisa berhenti bisa jadi disebabkan saraf gigi.

INFEKSI pada gigi memang sangat mengganggu. Imbasnya, bisa terjadi pembengkakan dan penumpukan nanah, yang pada gilirannya merangsang saraf gigi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News