Jangan Sepelekan Yusril, Bisa Jadi Lawan Tanding Jokowi dan Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Ahzar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin memprediksi, pemilihan presiden 2019 bakal diikuti tiga pasangan calon atau maksimal empat pasangan calon.
Hal ini jika melihat syarat ambang batas pencalonan presiden yang ditetapkan dalam UUU Pemilu yakni 20-25 persen.
Dengan syarat tersebut, maka terbuka peluang muncul tokoh lain yang bakal maju menjadi pesaing Joko Widodo dan Prabowo Subianto, yang sudah disebut-sebut bakal kembali maju di Pilpres 2019 mendatang.
"Tokoh yang paling memungkinkan saat ini menjadi pesaing Jokowi dan Prabowo, saya kira Bang Yusril Ihza Mahendra," ujar Ujang kepada JPNN, Rabu (2/8).
Menurut Ujang, ada beberapa alasan yang mendasari pandangannya. Antara lain dari segi popularitas, Yusril belakangan terus melejit atas sikapnya membela Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan pemerintah.
Selain itu, Yusril juga siap menjembatani rekonsiliasi antara pemerintah dengan sejumlah ulama yang tersangkut masalah hukum sejak Pilkada DKI 2017 lalu.
"Saya kira sikap beliau itu cukup menarik simpati masyarakat, terutama dari kalangan umat muslim. Apalagi beliau merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang yang dengan tegas menyatakan partai Islam. Tidak seperti partai lain yang masih malu-malu mengakuinya," ucap Ujang.
Dari segi pengalaman, pakar hukum tata negara tersebut kata Ujang, juga sangat mumpuni. Terbukti, sejak masa pemerintahan Presiden Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selalu mendapat peran strategis di pemerintahan.