Jangan Takut Gundul!
Mulai menyanyi, menari, akapela, bermain musik, hingga membaca puisi. "Pinternya!" "Bangga!" dan "Hebat!" adalah selentingan kata yang terucap di tengah kerumunan. Yang lain mengungkapkan rasa kagum dengan tepuk tangan.
Dina Hape adalah salah seorang dermawan yang merelakan rambutnya untuk digunduli.
Perempuan kelahiran Surabaya 1958 itu tampak bersemangat. Tertawa memamerkan tampilan barunya.
"Ini adalah gundul kedua. Gundul pertama saat bisa menginjakkan kaki di Vatikan pada 2016," katanya. Itu merupakan wujud syukurnya saat pensiun dalam keadaan sehat.
Purnawirawan polwan tersebut memang identik dengan rambut cepak. Mengenakan blus, syal hitam, dan kacamata mirror, dia berfoto-foto. Kini rambutnya kembali hilang.
Gundul lagi. Bedanya, ada dua alasan. Yakni, rasa syukur atas kesehatan diri sendiri dan empati terhadap orang lain.
"Pede aja. Gundul itu seksi kok," tuturnya, lantas tersenyum. Tangannya di pinggang, kakinya menyilang bak model di hadapan kamera.
Aksi Berani Gundul merupakan bentuk empati pada penderita kanker yang akan mengalami kerontokan setelah menjalani kemoterapi.