Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jangan Terkecoh, ini Beda Kontraksi Asli dan Kontraksi Palsu

Minggu, 30 Juni 2019 – 22:10 WIB
Jangan Terkecoh, ini Beda Kontraksi Asli dan Kontraksi Palsu - JPNN.COM
Perempuan mengandung. Foto: thebreastcancer

jpnn.com - Wajar rasanya bila ibu hamil sering terkecoh oleh kontraksi yang dirasakan. Pasalnya, sebagai seorang ibu, apalagi bila ini adalah kehamilan pertama, mereka tak ingin persalinan terjadi sebelum waktunya. Sehingga, ketika ada kontraksi, biasanya langsung buru-buru ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. Padahal, bisa saja yang dialami itu merupakan kontraksi palsu alias Braxton Hicks.

Perlu Anda tahu, kata Braxton Hicks diambil dari nama seorang dokter asal Inggris yang pertama kali tahu tentang kontraksi palsu. Hal tersebut terjadi pada tahun 1972, di mana teknologi kedokteran belum secanggih sekarang.

Mengenal kontraksi palsu

Kondisi rahim yang terasa kencang lalu relaks kembali tak selalu menandakan bahwa Anda mengalami kontraksi pertanda akan segera melahirkan. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, kondisi yang dikenal sebagai kontraksi palsu itu memang sering muncul secara tiba-tiba dan intensitas serta frekuensinya pun tidak teratur.

“Rasa mulas yang terjadi saat mengalami kontraksi palsu tidak akan meningkat, dan malah akan menghilang seketika. Lalu, pada sebagian besar wanita hamil, kontraksi palsu atau Braxton Hicks ini tidak disertai rasa nyeri. Tapi, ada juga beberapa wanita hamil yang merasa tidak nyaman saat kontraksi tersebut terjadi,” tutur dr. Dyah Novita.

Tak berhenti di situ, kontraksi palsu juga biasanya dimulai pada trimester kedua dan ketiga. Kondisi ini biasanya muncul pada siang atau sore hari, khususnya setelah melakukan aktivitas fisik berat atau saat ibu hamil kelelahan.

BACA JUGA: Ketahui 6 Penyebab Asma yang Bisa Menyerang

Melanjutkan penjelasan, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter mengatakan bahwa hal yang dapat memicu timbulnya kontraksi palsu, misalnya janin yang sedang aktif, bila seseorang menyentuh perut ibu hamil, saat kandung kemih penuh, setelah berhubungan seksual dan saat mengalami dehidrasi.

Bila ini adalah kehamilan pertama, mereka tak ingin persalinan terjadi sebelum waktunya. Sehingga, ketika ada kontraksi, biasanya langsung buru-buru ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News