Jangan Terkecoh, ini Beda Kontraksi Asli dan Kontraksi Palsu
Satu yang perlu diingat, mengalami kontraksi palsu saat hamil merupakan hal wajar. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir apalagi sampai mencari pertolongan medis. Untuk mengembalikan kenyamanan, ibu hamil yang mengalami kontraksi palsu hanya perlu memperbanyak istirahat, mandi air hangat, dan mencoba pijat khusus kehamilan.
Mendeteksi kontraksi asli
Berdasarkan penuturan dr. Astrid, hal yang seharusnya lebih diwaspadai adalah kontraksi asli. Kondisi ini umumnya terjadi saat usia kandungan sudah mencapai 40 minggu.
Tanda awal terjadinya kontraksi asli adalah peningkatan ketegangan perut, yaitu mulai dari batas atas perut (sekitar ulu hati) yang menjalar ke bawah perut dan merata ke seluruh perut.
“Perut yang tegang akan terasa seperti mulas, berlangsung lama dan terus-menerus. Apabila yang dirasakan oleh ibu hamil adalah perut kencang saja, maka itu bukanlah kontraksi asli,” pungkas dr. Astrid.
Selain itu, lanjut dr. Astrid, rasa tegang tersebut akan disertai dengan kemunculan gejala-gejala berikut ini:
- Rasa nyeri di bagian vagina (pelvis) yang semakin meningkat
- Perdarahan melalui vagina berupa lendir kental
- Ada cairan yang keluar dari vagina secara tiba-tiba (air ketuban pecah)
- Kontraksi tidak hilang meski Anda berubah posisi.
Membedakan kontraksi palsu dan kontraksi asli memang susah-susah gampang. Anda harus lebih peka terhadap setiap tanda dan gejala yang dirasakan. Apabila Anda merasa sangat khawatir karena sering mengalami kontraksi palsu, atau ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kontraksi asli, jangan sungkan untuk berkonsultasi pada dokter.(NB/ RVS/klikdokter)