Jarak Dekat
Oleh: Dahlan IskanTaktik menunggu musuh jarak dekat seperti itu menandakan dua hal. Pertama, Hamas kian terdesak. Sedikit demi sedikit wilayahnya dikuasai tentara Israel.
Bangunan-bangunan yang diduga menjadi markas para militan Hamas diserbu.
Posisi Hamas yang kian terdesak membuat taktik perang jarak dekat dilakukan Hamas. Kalau perlu pakai risiko maksimal: tertembak.
Kemungkinan kedua, militan Hamas kian militan. Mereka kian sulit bergerak. Tidak ada pilihan: dibunuh atau membunuh.
Maka Israel tidak bisa gegabah lagi melakukan serangan. Bisa jadi Hamas memasang senjata ranjau di bangunan-bangunan yang akan diserbu Israel.
Atau, satu-dua militan sengaja menunggu kedatangan tentara Israel. Lalu diserbu dari jarak dekat.
Perang Israel-Hamas ini sebenarnya tidak imbang. Tetapi sudah 3,5 bulan belum berakhir. Bahkan, lokasi sandera pun belum ditemukan.
Menyembunyikan 132 sandera sungguh tidak mudah. Tetapi Hamas mampu mempertahankan sandera.