Jaringan ISIS Dirikan Masjid Dekat Kuburan
Namun, larangan dan rekomendasi Suwanto itu tidak didengarkan oleh Romly. Dia tetap ngotot membangun masjid meskipun tanpa izin warga setempat. ”Anehnya juga, yang membangun masjid adalah orang luar dusun. Dan lokasi masjid jauh dari rumah penduduk,” sambung Suwanto.
Kemarin, koran ini mencoba mendatangi rumah Romly di Jalan Mergojoyo Gang III Jetis, Dau. Namun, di rumah tersebut sama sekali tidak ada orang. Nomor telepon yang kami dapat dari Suwanto juga tidak bisa dihubungi, SMS juga tidak berbalas.
Murtaji, Kepala Dusun Jetis mengatakan, sudah sejak awal puasa lalu, Romly dan keluarganya tidak pulang ke rumah. ”Saya tidak tahu kemana perginya,” kata Murtaji.
Belakangan, Murtaji mengatakan, banyak aparat kepolisian dan tentara yang bertanya rumah Romly. ”Mungkin ada kaitannya dengan yang di berita,” imbuhnya.
Selama ini, Romly menurut Murtaji, dikenal fanatik dalam urusan agama. Selain bercelana cingkrang, Romly juga selalu menggebu-gebu jika berbicara agama. ”Pernah berpidato di masjid sini. Karena terlalu keras, kami tidak perbolehkan lagi dia berceramah,” ucap Murtaji.
Sementara itu, Aji Prasetyo, aktivis sosial Kota Malang yang tahu seluk-beluk Ansharul Khilafah mengatakan, saat deklarasi 20 Juli lalu, dirinya menurunkan dua orang untuk menjadi pengintai acara Ansharul Khilafah. ”Kami dapat undangan dari Facebook,” kata pria yang juga komikus tersebut.
Hasilnya, indikasi kalau Ansharul Khilafah dekat dengan ISIS bukan hisapan jempol. Sebab, di sela-sela deklarasi, diputar video soal perjuangan ISIS dan pimpinan Ansharul Khilafah mengajak undangan yang hadir berjihad ke Irak. ”Yang datang sekitar seratus orang. Ajakan itu jelas, dan sasaran selanjutnya adalah Indonesia untuk dijadikan negara Islam. Tindakan ini kan makar, makanya kita mata-matai,” ujar Aji.
Adanya jaringan ISIS di Malang juga mendapatkan perhatian dari Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta.