Jaringan Narkoba Makassar-Belanda jadi Atensi
jpnn.com, MAKASSAR - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Polda Sulsel dalam pengungkapan sindikat peredaran narkoba jenis pil ekstasi dari Belanda ke Indonesia dalam hal ini di Makassar hanya membantu anggota Mabes Polri dan terus memantau perkembangannya.
Direktur Ditnarkoba Polda Sulsel Kombes Pol Hermawan, di Makassar, Jumat, mengatakan pihaknya di Sulsel hanya membantu atau back up, karena sejak awal memang penanganan dilakukan oleh Mabes Polri.
"Kami hanya back up. Kami diberitahu oleh anggota dari mabes jika akan ada pengiriman pil ekstasi ke Makassar dari Belanda dan dikendalikan oleh narapidana narkoba di Sulsel," ujarnya.
Ia mengatakan, penanganan perkara yang melibatkan para narapidana dan mantan anggota polisi itu masih berada di Ditnarkoba Mabes Polri. Pihaknya hanya sebatas memantau perkembangan kasus tersebut dan tetap berkoordinasi dengan mabes.
"Koordinasi kami dengan mabes tetap jalan. Penanganan juga oleh mabes. Kami hanya membantu saja dan ikut memantau perkembangannya juga," katanya.
Sebelumnya, Ditnarkoba Bareskrim Polri menangkap empat tersangka anggota sindikat narkoba jenis ekstasi asal Belanda, salah satunya bernama Herianto, merupakan mantan anggota polisi.
"Herianto alias Anto ini perannya mengambil paket (narkoba) ke kantor ekspedisi di Makassar atas informasi dari seorang napi Rutan Makassar bernama Sunardi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (27/8).
Sunardi memerintahkan Herianto mengambil paket dengan menjanjikan akan memberikan 1.000 butir ekstasi jika berhasil mengambil paket.