Jasad Anak Ditemukan Mengapung di Gendongan Ayahnya
jpnn.com - KUALA KAPUAS – Total korban tewas pada kecelakaan feri penyebrangan di Panamas Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalteng, menjadi 17 orang. Terakhir ditemukan adalah Syahrani (22) dan anaknya Mukammad Gunem (1,3).
Saat ditemukan, posisi Gunem berada dalam gendongan ayahnya. Keduanya mengapung di Murung Keramat, tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (31/7), pagi.
Sedangkan Lia (22) --ibu dari Gunem yang juga istri dari Syahrani-- juga jadi korban dan sudah ditemukan sesaat setelah kejadian, Selasa (29/7) lalu.
“Syahrani, Lia dan anaknya Gunem sudah dibawa ke rumah duka di Desa Teluk Palinget dan langsung dikuburkan dalam satu lobang,” kata Kades Teluk Palinget, Rahwandi.
Sesuai data laporan dari pihak keluarga yang masuk ke posko, maka semua korban sudah berhasil ditemukan. Namun sejumlah tim baik dari Polres kapuas, Kapal Sadewa 7003 Mabes Polri (BKO Polda Kalteng), Tim SAR, TNI, BPBP, emergency, rescue dan sejumlah masyarakat Kabupaten Kapuas, terus melakukan upaya pencarian.
Pencarian tersebut dilakukan di sekitar tenggelamnya kapal feri maut itu dan tim juga menyisiri lokasi-lokasi pinggir sungai Kapuas tersebut. “Kami takut ada penumpang yang tidak ada keluarganya di feri yang tenggelam itu, sehingga korban tersebut tidak masuk dalam daftar nama-nama korban yang sudah di data,” kata Kapolres Kapuas, AKBP Ruli Agus Pramono, kemarin (31/7).
Ia menambahkan, sesuai pencarian nasional bahwa pencarian tersebut dilakukan selama tujuh hari. Namun, kata Ruli, jika sampai sore hari ini (kemarin, red) tidak juga ditemukan lagi adanya korban, maka pihaknya akan mengehentikan aktifitas pencarian.
“Kami berharap korban yang terakhir ditemukan itu adalah korban terakhir dari musibah tenggelamnya kapal feri tersebut,” ujarnya.