Jatah Fasilitas iPad untuk Anggota Dewan Ternyata Tak Terpakai
jpnn.com, SURABAYA - Pengadaan iPad untuk seluruh anggota DPRD Surabaya dianggap sia-sia. Anggapan itu muncul dari internal dewan.
Mereka merasa iPad yang dimiliki tidak berfungsi sama sekali hingga jabatan DPRD Surabaya habis pada 24 Agustus nanti.
Anggota Komisi C Vinsensius Awey misalnya. Dia mengambil jatah pinjaman itu. Namun, hingga kini bungkus dan segel iPad tersebut belum dia buka.
"Saya minta data-data anggaran atau kinerja pemkot itu diberikan dalam bentuk soft file. Supaya lebih hemat kertas. Tapi, nyatanya sampai sekarang kami terus-terusan diberi buku," kata dia.
Di ruangan komisi atau fraksi, buku-buku tersebut menumpuk. Bahkan, banyak yang tidak dibaca. Itu terlihat dari bentuk buku yang masih baru meski tahun cetaknya sudah lebih dari tiga tahun.
Bahkan, lebih. Buku-buku tersebut berisi tentang data anggaran, laporan pertanggungjawaban, hingga peraturan daerah.
Awey menganggap pencetakan buku tersebut mubazir. Dia ingin pemkot mengubah kebiasaannya.
"Dicetak kalau dibaca enggak masalah. Wong bukunya itu sering kali baru kami dapatkan dua hari sebelum pembahasan. Pasti enggak terbaca lah," kata dia.